Angkat besi kembali menyelamatkan wajah Indonesia di pentas Olimpiade London 2012 dengan menempatkan Triyatno sebagai peraih medali perak dalam laga di ExCel Exibition Center, London, Inggris, Rabu (1/8) dini hari WIB.
Lifter kelahiran 20 Desember 1987 itu berhasil membuat angkatan total 333 kg. Pada angkatan snatch ia mampu mengangkat barbel seberat 145 kg dan untuk kategori clean and jerk 188 kg.
Medali emas kelas 69 kg ini diraih lifter China Lin Qingfen dengan total angkatan 344 kg (snatch 157 kg dan clean and jerk 187 kg). Sedangkan perunggu menjadi milik Martin Razvan Constantin (Rumania) dengan total angkatan 332 kg (snatch 152 kg dan clean and jerk 180 kg).
Ini merupakan kali kedua angkat besi menyumbang medali untuk kontingen Indonesia. Sehari sebelumnya Eko Yuli Irawan menyabet perunggu.
Triyatno sempat dua kali gagal melakukan angkatan snatch. Sehingga catatan terbaiknya hanya 145 kg. Sedangkan Lin mampu memanfaatkan tiga kesempatan untuk jenis angkatan ini.
Kegagalan di angkatan snatch langsung ditebus Triyatno pada clean and jerk yang pada angkatan pertama ia mengangkat 181 kg. Kemudian pada angkatan kedua dan ketiga ia meminta tambah menjadi 186 kg serta 188 kg.
"Sejak awal saya yakin kalau Triyatno bisa meraih medali. Sebab ketika persiapan menuju Olimpiade angkatan terbaiknya 187 kg," kata pelatih Lukman.
Sedangkan Triyatno menyebutkan dirinya menyerahkan semua keputusan untuk menaikkan berat barbel kepada pelatih. Sebab pelatihlah yang mampu melihat dan mengatur strategi seberapa berat beban yang harus diangkat.
"Saya bersyukur kepada Allah bisa menyumbangkan medali perak ini. Saya ingin medali ini menjadi penyemangat tim Indonesia di Olimpiade," tuturnya.
Ketika disebutkan kegagalan pada dua angkatan snatch, Triyatno mengaku kalau dia terburu-buru. Ia merasakan tekanan untuk tampil lebih baik.
"Syukurlah ketika angkatan ketiga bisa terlaksana dengan baik walaupun jauh di bawah Lin dan Martin," ujarnya.
Hal itu juga dibenarkan Lukman bahwa sikap terburu-buru Triyatno menjadi masalah pada angkatannya. Sehingga beban yang harusnya bisa diangkat justru gagal.
"Beruntung pada clean and jerk dia jauh lebih tenang," tandas Lukman.
Lifter kelahiran 20 Desember 1987 itu berhasil membuat angkatan total 333 kg. Pada angkatan snatch ia mampu mengangkat barbel seberat 145 kg dan untuk kategori clean and jerk 188 kg.
Medali emas kelas 69 kg ini diraih lifter China Lin Qingfen dengan total angkatan 344 kg (snatch 157 kg dan clean and jerk 187 kg). Sedangkan perunggu menjadi milik Martin Razvan Constantin (Rumania) dengan total angkatan 332 kg (snatch 152 kg dan clean and jerk 180 kg).
Ini merupakan kali kedua angkat besi menyumbang medali untuk kontingen Indonesia. Sehari sebelumnya Eko Yuli Irawan menyabet perunggu.
Triyatno sempat dua kali gagal melakukan angkatan snatch. Sehingga catatan terbaiknya hanya 145 kg. Sedangkan Lin mampu memanfaatkan tiga kesempatan untuk jenis angkatan ini.
Kegagalan di angkatan snatch langsung ditebus Triyatno pada clean and jerk yang pada angkatan pertama ia mengangkat 181 kg. Kemudian pada angkatan kedua dan ketiga ia meminta tambah menjadi 186 kg serta 188 kg.
"Sejak awal saya yakin kalau Triyatno bisa meraih medali. Sebab ketika persiapan menuju Olimpiade angkatan terbaiknya 187 kg," kata pelatih Lukman.
Sedangkan Triyatno menyebutkan dirinya menyerahkan semua keputusan untuk menaikkan berat barbel kepada pelatih. Sebab pelatihlah yang mampu melihat dan mengatur strategi seberapa berat beban yang harus diangkat.
"Saya bersyukur kepada Allah bisa menyumbangkan medali perak ini. Saya ingin medali ini menjadi penyemangat tim Indonesia di Olimpiade," tuturnya.
Ketika disebutkan kegagalan pada dua angkatan snatch, Triyatno mengaku kalau dia terburu-buru. Ia merasakan tekanan untuk tampil lebih baik.
"Syukurlah ketika angkatan ketiga bisa terlaksana dengan baik walaupun jauh di bawah Lin dan Martin," ujarnya.
Hal itu juga dibenarkan Lukman bahwa sikap terburu-buru Triyatno menjadi masalah pada angkatannya. Sehingga beban yang harusnya bisa diangkat justru gagal.
"Beruntung pada clean and jerk dia jauh lebih tenang," tandas Lukman.
Sumber : mediaindonesia.com
Tidak ada komentar: