SERUMPUN RADIO-Kepala
Badan Pengusahaan (BP) Batam Mustofa Widjaja melaporkan langsung kepada
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengenai kesiapan dan koordinasi pelayanan
arus mudik dalam rangka lebaran 2014 atau Hari Raya Idul Fitri 1435 H dalam
telekonferensi yang digelar bersama 10 lokasi pelabuhan, bandara, terminal bis,
dan stasiun kereta api, Kamis (24/7).
Pada
telekonferensi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, Kepala BP
Batam Mustofa Widjaja didamping oleh Deputi 3 Bidang Pengusahaan Sarana Istono,
Danlanal Batam Kolonel Laut R. Eko Suyatno, Kepala Kantor Pelabuhan Batam
Captain Hari Setyobudi, dan Kabag Umum dan Keuangan Bandara Hang Nadim Suwarso,
serta jajaran Kantor Pelabuhan Batam.
Secara berurutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta penjelasan
sekaligus pengarahan, yang diawali dari kesiapan Terminal Bis Tirtonadi
Surakarta (Solo), kemudian dilanjutkan dengan kesiapan Stasiun Kereta Api Gubeng
Surabaya Jawa Timur, kemudian kesiapan Bandara Internasional Sultan Hasanudin
Makasar Sulawesi Selatan, Pelabuhan Sampit dan Pelabuhan Kumai di Kalimantan
Tengah, Pelabuhan Merak Banten, Bandara Internasional Juanda Surabaya, lalu Pelabuhan Laut dan Bandara
Internasional Hang Nadim Batam. Setelah Batam, Presiden SBY meminta penjelasan
dan memberikan pengarahan kepada pengelola Pelabuhan
ASDP Ketapang Banyuwangi, dan paling akhir adalah Stasiun
Kereta Api Solo Balapan.
Saat Presiden meminta penjelasan kesiapan Batam dalam menangani arus
mudik, Kepala BP Batam Mustofa Widjaja mengatakan penduduk Pulau Batam berasal
dari berbagai daerah Indonesia. Banyak para penduduk yang memanfaatkan lebaran
dengan tradisi mudik dengan memanfaatkan transportasi udara dan laut. Tidak
hanya dari Batam, akan tetapi juga dari sekitar Pulau Batam yang melakukan
mudik. Bahkan para TKI yang bekerja di Malaysia dan Singapura banyak yang
melakukan mudik melalui bandara Hang Nadim.
Menurut Mustofa Widjaja kenaikan jumlah penumpang dan penerbangan pada
pertengahan bulan Ramadhan telah meningkat hingga 12% dan bisa bertambah lagi
pada menjelang Idul Fitri. Bandara Hang Nadim bahkan telah menyiapkan diri
untuk melaksanakan operasional 24 jam untuk melayani penerbangan ekstra yang
didukung dengan pengamanan dan pelayanan kesehatan bagi para pengguna jasa
bandara.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Kantor Pelabuhan Batam Captain Hari
Setyobudi juga memberikan penjelasan tentang kesiapan terminal domestik
Sekupang dan Telaga Punggur yang melayani para pemudik dengan tujuan beberapa
pelabuhan di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, seperti Tanjung Priok, Belawan,
Dumai, Tembilahan, Palembang, Bengkalis, Pekanbaru dan Tanjung Pinang, baik
yang dilayani oleh kapal feri maupun kapal Pelni. Pergerakan kapal feri, baik
yang datang maupun berangkat, telah mencapai 3.000 kapal atau terjadi kenaikan
hingga 200%. Sedangkan kapal Pelni baru mencapai 90% dan diyakini akan
meningkat pada menjelang Idul Fitri.
Sedangkan Danlanal Batam Kolonel Laut R. Eko Suyatno memberikan
penjelasan mengenai kondisi cuaca baik di perairan Kepri maupun Natuna. Menurut
Kolonel Laut R. Eko Suyatno cuaca di beberapa negara tetangga yang berdekatan
dengan Natuna kurang baik dimana ketinggian gelombang laut bisa mencapai 1
hingga 2 meter. Untuk itu, pihak pengamanan laut, khususnya TNI AL menyiapkan
beberapa 4 buah KRI dan 1 kapal patroli reaksi cepat yang ditempatkan di
perairan Natuna, Selat Malaka dan wilayah perairan Kepulauan Riau lainnya yang
didukung oleh Tim SAR untuk mengantisipasi jika terjadi kecelakaan di laut atau
terdapat kegiatan ilegal.
Presiden SBY mengapresiasi upaya yang telah dilakukan jajaran
Kementerian Perhubungan bersama aparat keamanan, kesehatan dan pemerintah lokal
setempat. Khusus Batam, Presiden SBY mengapresiasi kerjasama yang dilakukan
dengan baik antara pemerintah daerah, BP Batam, TNI, dan Polri. Presiden juga
terus mendorong kepada jajaran pemerintahan di Batam untuk terus meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat berkaitan dengan mudik lebaran.
Tidak ada komentar: