SERUMPUN BATAM- Imigrasi
Batam akhir-akhir ini menjadi buah bibir masyarakat Singapura. Khususnya untuk
pelayanan petugas Imigrasi di Pelabuhan Feri Internasional Batam di Batam
Center, Batam. Hal ini terkait dengan aturan dilarang berbicara atau mengunakan
handphone saat di pos pemeriksaan. Seperti, wisatawan asal Singapura akan
diminta untuk kembali ke negaranya jika berisik saat antre di pos pemeriksaan.
Bahkan media kondang di Singapura, The Straits Times (TST) menggangkat aturan Imigrasi Batam yang
menjadi gunjingan masyarakat Singapura ini pada, Minggu (17/8/2014). Menurut
TST, penumpang feri dari Singapura atau Malaysia biasanya riuh dan cerewet
setelah mendarat, tiba-tiba 'dipaksa' diam setelah tiba di pelabuhan Batam
Center, Batam. Sangat tidak masuk
akal jika anda dipaksa tetap diam selama setengah jam, jika antreannya panjang.
Sejak aturan baru tersebut, sekitar 50 turis Singapura setiap pekan
dideportasi' karena berisik. TST juga menulis, aturan baru itu telah
membingungkan sebagian warga Singapura yang didepak untuk alasan yang tidak diketahui.
Guo Kai Kai, warga Singapura, akhir pecan lalu ke Batam untuk liburan dengan
empat temannya. Pria berusia 25 tahun yang bekerja di sektor maritim itu tengah
mengobrol dalam antrean ketika ia dan teman diberitahu untuk meninggalkan
antrean. Dia mengakui, petugas imigrasi sebelumnya memperingatkan mereka untuk
berhenti bicara. Tapi dia tidak tahu jika hukumannya akan begitu keras. Akibat
tindakannya, kedua turis Singapura itu dipaksa untuk kembali ke negaranya. Lain
lagi cerita Nur Intan Syafinaz yang mengunjungi Batam beberapa pekan lalu,
terpaksah berpisah dengan keluarganya. Karena salah satu anggota dideportasi'
karena ketahuan berbicara.
Sementara itu Kepala Kantor Imigrasi Batam Centre. Batam Irwanto Suhaili
mengatakan, jika saya datang ke Singapura, saya akan menghormati aturan di
sana. Jika anda datang ke sini, anda juga harus menghormati aturan di sini.
Jika semuanya sesuai aturan, maka tidak akan ada masalah. Ia juga menambahkan, petugasnya
membutuhkan ketenangan untuk bekerja dan memastikan wisatawan dapat mendengar
instruksi petugas. Jika tidak, wisatawan tidak akan mendengar ketika namanya
dipanggil atau meminta mereka untuk melangkah maju.
Tidak ada komentar: