SERUMPUN RADIO- Pesawat
latih yang dipaksa mendarat oleh dua Sukhoi milik Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Udara (TNI-AU), karena memasuki wilayah Indonesia tanpa izin, Selasa
(28/10/2014) siang, diketahui milik Singapore Technologies Aerospace (STA). Pesawat propeler VHF FK Buscraf tersebut
dipaksa mendarat di Pangkalan Udara Militer Supadio di Pontianak, Kalimantan,
usai terbang dari Pulau Sibu di Sarawak ke Seletar Airport di Singapura.
Pemimpin pilot pesawat Sukhoi TNI-AU, Letkol David Tamboto mengatakan, insiden ini terjadi setelah pesawat
asing tersebut masuk ke
Indonesia tanpa izin berada di wilayah sebelah timur Batam dengan ketinggian 26
ribu kaki, sekitar pukul 11.40 WIB, saat
Sukhoi hendak
kembali setelah sesi latihan. 4 pesawat Sukhoi
TNI-AU sendiri terlihat berada di Bandara Hang Nadim, Batam sejak Senin lalu untuk
latihan pengaman wilayah yang direncanakan hingga Jumat (31/10/14) mendatang.
Namun, juru bicara ST
Aerospace kepada Channel NewsAsia mengatakan, bahwa, persetujuan yang diperlukan telah dicari
sebelum terbang. Pihaknya telah mengajukan rencana penerbangan sesuai dengan
peraturan wilayah udara melalui Civil Aviation Authority of Singapore dan telah
melalui rute ini selama beberapa tahun tanpa pernah diberitahu akan bermasalah
jika menggunakan rute ini (Raffi)
Tidak ada komentar: