SERUMPUN RADIO- Saham Air Asia anjlok 7,8 persen dalam perdagangan di bursa efek Malaysia, Senin (29/12/2014) siang, kabar hilangnya pesawat AIR ASIA QZ8501 dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura menjadi penyebab.
Sementara itu, AirAsia X unit penerbangan jarak jauh AirAsia, mengalami penurunan nilai saham sebesar 6,6 persen, diikuti oleh penurunan saham Tune Ins Holdings Bhd, perusahaan yang menjual sebagian besar asuransi perjalanan AirAsia. Asia Aviation PCL, induk perusahaan afiliasi AirAsia di Thailand, harus pula mengalami kemerosotan nilai saham 3,2 persen.
AirAsia dan berbagai cabangnya di kawasan selama ini dikenal memiliki catatan keselamatan penerbangan yang baik. Hilangnya QZ8501 adalah insiden pertama yang dianggap signifikan dalam sejarah operasinya.
Pesawat A320 berisi 162 orang tersebut hilang dari radar pada Minggu pagi. Melayani rute Surabaya-Singapura, kontak QZ8501 dengan menara pengawas bandar udara terputus kurang dari satu jam setelah lepas landas dari bandar udara Juanda, Surabaya, tak lama setelah meminta izin untuk menaikkan ketinggian.
Namun, menurut para analis, dampak langsung kecelakaan pada keuangan perusahaan kemungkinan tidak besar. Salah satu alasannya adalah kepemilikan sahamnya di PT Indonesia AirAsia, operator QZ8501, yang hanya 49 persen. Para analis pun meramalkan akan terjadi penurunan harga tiket demi mendongkrak pertumbuhan penumpang. Perusahaan dan pelbagai afiliasinya, di antaranya AirAsia X, kemungkinan akan memangkas imbal hasil lebih jauh pada 2015 demi merangsang permintaan (Raffi).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wah makasih infonya serumpun! :)
BalasHapusJANGAN LUPA MAMPIR YA DI BLOG SAYA http://mukeu.blogspot.com/
BalasHapus