SERUMPUN RADIO- Aksi kekerasan gank motor semakin tidak terkendali hingga korban tewas pun berjatuhan. Kasus terakhir adalah aksi gank motor di Batam yang main keroyok dan merampas motor korban. Secara nasional, sejak 12Januari-2Desember 2014 telah terjadi 38 peristiwa kebrutalan gank motor dengan korban 52 orang. 29 orang di antaranya tewas dan 24 lainnya luka-luka.
Menurut Indonesia Police Watch (IPW), para pelaku brutalisme gank motor adalah anak-anak remaja dan anak di bawah umur yang sangat nekat. Dalam beraksi mereka membekali diri dengan senjata golok, clurit, dan panah.
Namun dalam melumpuhkan korbannya, mereka selalu mencari titik yang mematikan, seperti bagian kepala atau leher, dada, dan perut. Bahkan mereka nekat mengeroyok anggota TNI maupun Polri. Setidaknya ada 2 TNI dan 3 polisi luka-luka dikeroyok geng motor di tahun 2014.
Dari 33 provinsi Indonesia hanya ada 11 yang rawan geng motor termasuk Kepulauan Riau (Kepri). Peringkat paling rawan dipegang Jabar dengan 11 kasus, 10 tewas,12 luka. Sulsel 12 kasus, 7 orang tewas 3 luka. Jatim 3 tewas 1 luka. Sumut 2 tewas 1 luka. Jakarta 3 luka. Jogja 2 tewas. Kepri untuk 3 tewas 2 luka. Jateng 1 tewas 1 luka dan Kaltim 1 tewas 1 luka serta Banten dan Sumsel dengan masing-masing 1 korban tewas.
Di Batam, kasus ini telah menimbulkan keresahan masyaraka, karena tidak saja mengancam harta dan benda, tapi juga acap keselamatan. Membuat Kapolresta Barelang, Kombes (Pol), Asep Syafrudin tidak saja membentuk tim khusus penumpasan gank motor, tapi juga perintah tembak ditembak, karena Batam termasuk tertinggi untuk jumlah kasus kejahatan gank motor se-Kepri tahun 2014 lalu (DK/Raffi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar: