Ia juga mengungkapkan, BP Batam terus berupaya melakukan inovasi dan terobosan agar pelayanan kepada investor dan masyarakat terus berjalan kondusif.
Hal itu dikatakan oleh Wakil Kepala BP Batam dalam dialog interaktif dengan tema “Main ke GBK atau Terbang ke Batam”, Selasa (16/11/2021), di Jakarta, yang merupakan rangkaian dari kegiatan BLU Expo 2021 yang digelar oleh Kementerian Keuangan RI.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto, mengatakan, tugas dan fungsi (tusi) utama BP Batam adalah mengelola kawasan ekonomi strategis Batam untuk menjadi wilayah berdaya saing tinggi untuk tujuan investasi.
Untuk mendukung pengembangan Batam di dalamnya terdapat berbagai insentif, baik fiskal maupun nonfiskal.
“Tusi keduanya adalah mengelola aset untuk menghasilkan PNBP guna mendanai tusi pertama, yaitu pengelolaan bandara, pelabuhan, pertanahan, rumah sakit, dan asset lainnya antara lain gedung, pemukiman, destinasi wisata, agribisnis,” ujar Purwiyanto.
Ia mengungkapkan, pendapatan BP Batam hampir sama selama masa menggeliat dan masa tidur saat krisis akibat pandemi.
“PNBP BP Batam diperoleh dari berbagi sumber, yang paling besar kalau investor tetap mendapat alokasi lahan yang sifatnya sewa atau pembayaran Uang Wajib Tahunan (UWT), sehingga tidak terlalu terpengaruh," kata Purwiyanto yang tampil bersama Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kawasan Gelora Bung Karno (PPK GBK), Rakhmadi Afif Kusumo, pada acara talkshow tersebut.
Lebih lanjut, ia menambahkan, seperti daerah lainnya, yang terpengaruh besar di Batam saat pandemi adalah sektor pariwisata.
“Pelayanan BP Batam di pelabuhan penumpang 0 (nol) dan berpengaruh berpengaruh besar, akan tetapi dari pelabuhan atau terminal barang cukup stabil, karena saat pandemi negara lain banyak yang produksinya dirakit ke Batam. Ditambah lagi, pada 2020 ada peralihan pengelolaan SPAM, sehingga PNBP terdongkrak karena dikelola sendiri,” kata Purwiyanto.
BLU Expo 2021 merupakan upaya untuk mendorong akselerasi peran Badan Layana Umum (BLU) terhadap pertumbuhan ekonomi yang digagas oleh Kementerian Keuangan RI selaku Pembina Keuangan BLU.
Dalam kegiatan BLU Expo 2021, BP Batam juga turut berpartisipasi menjadi peserta pameran yang digelar secara virtual tersebut.
Direktur PPK BLU, Ari Wahyuni, menyampaikan bahwa dengan jumlah BLU yang semakin banyak, yakni 252 BLU, maka total aset yang dikelola juga semakin besar. “Seperti disampaikan Rp 888 Triliun itu ternyata belum banyak dikenal oleh masyarakat. Mereka tahu layanan-layanan yang ada, tetapi mereka tidak tahu bahwa itu BLU. BLU sebagai alatnya pemerintah untuk bisa bergerak lebih cepat layaknya bisnis,” ujar Ari wahyuni.
“Oleh karena itu, kita sengaja membuat acara yang mempertemukan BLU-BLU di seluruh Indonesia dalam suatu Expo,” kata Ari Wahyuni.
Wakil Kepala BP Batam menyambut baik perhelatan tersebut. Ia mengatakan, BLU Expo 2021 merupakan suatu momen yang luar biasa dan perdana. “Kegiatan ini nantinya semacam uji coba untuk sarana promosi produk dan layanan BLU kepada masyarakat. Harapan ke depannya, pengembangan aset BP Batam, berupa bandara, pelabuhan, rumah sakit untuk kerja sama sesama BLU tidak perlu lelang,” harap Purwiyanto.
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual selama 3 hari mulai dari tanggal 16-18 November 2021 dengan kegiatan utama di antaranya virtual booth layanan BLU, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka peningkatan layanan BLU, serta webinar atau talkshow dengan topik-topik tertentu terkait BLU yang bisa disimak melalui platform zoom dan portal web e-blu.id. (cm)
Tidak ada komentar: