Kota Batam telah menjadi salah satu tujuan investasi utama bagi para investor. Hal ini bisa dilihat dari geliat investasi yang terus menunjukkan trenpositif, bahkan di tengah pandemi covid-19.
Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) mencatat total realisas iinvestasi pada triwulan I-III (Jan-Sept) 2021 sebesarRp. 434,4 Miliar (meningkat 12,4 % jika dibandingkan tahun sebelumnya).
Kepala BP Batam Muhammad Rudi menyampaikan senantiasa berupaya melakukan perbaikan, dari sisi perizinan dan pelayanan, maupun sektor infrastruktur untuk menjadi salah satu fokus utama. Pembangunan infrastruktur yang masif dan berkelanjutan menjadi salah satu daya pikat bagi para investor. Harapannya, untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Batam.
KPBU Bandar Udara Hang Nadim, Melesatkan Batam sebagai Hub Logistik Internasional
Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) terus menggesa kesiapan Batam sebagai hub logistik internasional.
Sejalan dengan hal tersebut, hari ini, Selasa (21/12/2021) Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) melakukan penandatanganan kerjasama pengelolaan (desain, pembangunan, pembiayaan, pengalihan, pengoperasian, dan pemeliharaan) Bandara Hang Nadim Batamdengan PT Bandara Internasional Batamsebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang dibentuk oleh Konsorsium PT Angkasa Pura I - Incheon International Airport Corporation (IIAC) - PT Wijaya KaryaTbk. (Persero) [WIKA] selaku pemenang lelang pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan masa pengelolaan 25 tahun.
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi dengan Direktur Utama BUP PT Bandara Internasional Batam Pikri Ilham pada Selasa 21 Desember 2021. Penandatanganan disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto secara virtual, Wakil Kepala BP Batam dan seluruh Deputi BP Batam, Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, President and CEO IIAC Kyung-Wook Kim, dan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. [WIKA] Agung Budi Waskito.
Penandatanganan ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas pengumuman pemenang seleksi Pengadaaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Internasional Hang Nadim Batam pada Maret 2021 lalu, di mana Konsorsium AP I - IIAC - WIKA menjadi pemenang tender seleksi tersebut dan proses seleksi tersebut telah dilakukan secara terbuka sesuai regulasi yang berlaku dan menerapkan prinsip good corporate governance. Sebelumnya, pada Juli 2021 lalu juga telah dilakukan penandatanganan awal atau Heads of Agreement kerja sama pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam antara BP Batam dan Konsorsium AP I - IIAC - WIKA.
Konsesi dilaksanakan dalam waktu 25 tahun dengan ruang lingkup meliputi renovasi, pengelolaan dan pemeliharaan terminal penumpang existing; Pembangunan, pengelolaan, pemeliharaan terminal penumpang baru (terminal 2); Pembangunan, pengelolaan, dan pemeliharaan infrastruktur sisi darat lainnya, infrastruktur sisi udara, dan Pengelolaan terminal kargobaru.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, dalam sambutannya mengatakan PKS ini menandakan era baru dalam percepatan pengembangan Bandara Hang Nadim yang kemudian akan menunjang perkembangan Batam Bintan Karimun hingga regional baik di Indonesia dan global dengan pasar Asia hingga Amerika.
KPBU Batam dengan investasi 6,9 Triliun dan kerjasama 25 tahun yang diharapkan dapat memberikan langsung multiplier effect secara pendapatan dan jangka panjang bagi pergerakan penumpang dan kargo.
Peluang ini membuka lalu lintas penerbangan domestik dan internasional melalui pasar Korea Selatan,Tiongkok, Bangkok dan negara sekitar. Termasuk mendukung perjalanan Haji Umroh serta mendorong Batam sebagai Logistic Aerocity dan dapat menurunkan biaya logistik sehingga lebih kompetitif.
Sementara itu, Kepala BP Batam Muhammad Rudi berharap, KPBU Bandara Hang Nadim dapat mengelola bandara secara lebih profesional guna mendukung Batam sebagaihub logistic, yang akan memberikan multiplier effect bagi sektor-sektor lain yang nantinya akan terakumulasi memacu daya saing Batam di kancah internasional, termasuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi Batam dan Indonesia.
Lebih lanjut ia berharap dengan adanya kerjasama ini terdapat manfaat ekonomi bagi Batam yakni menarik investasi swasta asing mau pun domestic untuk pengembangan Bandar Udara HN sebesar Rp. 6,9 Triliun, meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Batam melalui pembukaan 11 rute internasional baru, efisiensi dalam hal pengelolaan pergerakan barang dan penumpang, transfer of konwledge dari IIAC, menumbuhkan industry, terbukanya lapangan kerja dan menggeliatkan ekonomi Batam, Kepulauan Riau.
Terlebih posisi Bandara Hang Nadim yang sangat strategis berada di jalur lalu lintas internasional Selat Malaka dan Asia Tenggara, serta berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri, membuat Bandara Udara Hang Nadim diyakini dapat menjadi Hub Destinasi Penerbangan dan Logistik baik di wilayah domestik maupu ninternasional.
Hal tersebut didukung kuat oleh peran IIAC (Incheon International Airport Corporation) dalam pengembangan Bandara Hang Nadim Batam. Hal ini semakin menguatkan optimisme bahwa kolaborasi baru ini akan melesatkan Batam menjadi hub baru yang akan meningkatkan pasar industriaviasi Indonesia. Proyekini juga akan menjadi bagian penting dari hubungan kerjasama kedua negara yang telah terjalin dengan apik antara pemerintah Indonesia dengan Korea Selatan.
Pengembangan Bandara
Hang Nadim Batam sebagai hub kargo internasional dilakukan dengan upaya menarik trafik kargo dari
Amerika dan Eropa agar dapat transit di
Batam untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke Australia. Selain itu, Bandara Hang
Nadim Batam juga dapat menjadi alternatif transit bagi maskapai-maskapai nasional
yang akan mengeksplorasi pengoperasian rute khusus kargo dari dan ke China, Jepang,
India, Timur Tengah, tanpa harus ke Singapura.
Sementara itu,
untuk hub kargo domestik, peran Angkasa Pura I ditopang melalui anak perusahaan yaitu
PT Angkasa Pura Logistik yang akan menjadikan Bandara Hang Nadim sebagai hub
kargo untuk rute Sumatera, Jawa, dan wilayah timur Indonesia seperti Balikpapan,
Makassar, dan lainnya.
Tidak ada komentar: