Komandan
Kodim 0317/TBK, Letkol Inf Ida Bagus Putu Mudita mengungkapkan, narkotika
tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan bernama Kim Yu saat
mencari kepiting (ketam) di perairan tersebut. Nelayan itu menemukan tas hitam
yang mencurigakan, dan setelah dibuka, berisi serbuk putih. Karena curiga, Kim
Yu melaporkan temuannya kepada Ketua RW setempat yang segera meneruskannya
kepada Babinsa Pasir Panjang, Serka Sarmo. Barang bukti Narkoba kemudian
diamankan oleh pihak Kodim.
"Setelah
diperiksa oleh Satresnarkoba Polres Karimun dan BNN Kabupaten Karimun,
dipastikan bahwa barang itu adalah narkotika jenis sabu. Hari ini kami langsung
melakukan penyerahan resmi kepada Polres Karimun," kata Letkol Inf Ida
Bagus Putu Mudita.
Dandim
juga menambahkan, kemungkinan besar kasus ini terkait dengan jaringan narkoba
internasional, mengingat wilayah Kabupaten Karimun Provinsi Kepri berdekatan
dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Sebelumnya, TNI
AL juga telah berhasil menggagalkan penyelundupan 10 kg sabu di perairan Barat
Pulau Takong Iyu Karimun dengan tersangka seorang laki-laki inisial ND, warga
Karimun pada hari Minggu 20 Oktober 2024
"Karena
tingginya risiko masuknya barang haram ini, kami telah memerintahkan Babinsa
untuk melakukan patroli intensif di wilayah pesisir," ujarnya.
Sementara
itu Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa, menegaskan pihaknya sedang
melakukan penyelidikan terhadap asal-usul barang haram tak bertuan itu. Dugaan
sementara narkotika jenis sabu
seberat 9,3 Kilogram berasal dari Negara
Jiran Malaysia, melihat kemiripan kemasan dengan kasus-kasus narkotika
yang sebelumnya berhasil diungkap. "Kami sedang mendalami apakah temuan
ini memiliki kaitan dengan penyelundupan 10 kilogram sabu yang digagalkan oleh
TNI Angkatan Laut beberapa hari lalu di perairan Takong Iyu," kata AKBP
Robby.
Kapolres
Karimun mengucapkam terima kasih kepada masyarakat dalam mendukung memberantas,
memerangi atau menggungkap narkoba di Bumi Berazam. “Ini bukti nyata kita melawan narkoba,”
ujarnya.
Temuan ini memperlihatkan betapa seriusnya
ancaman peredaran narkoba di wilayah perbatasan Indonesia. Upaya pencegahan dan
pengawasan terus dilakukan oleh TNI dan Polri, dengan harapan dapat menjaga
keamanan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kepulauan Riau Bunda Tanah
Melayu. (Muslim Piliang)
Tidak ada komentar: